:: 62 8000 xxx mading@mading.ciuss
Info Sekolah
Rabu, 05 Feb 2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
28 Oktober 2024

Bulan Bahasa, Hari Sumpah Pemuda dan Kontribusinya bagi Prestasi Siswa-Siswi SMAK Santa Filomena

Sen, 28 Oktober 2024 Dibaca 50x Pendidikan

FilomenaSmak.sch.id, Esai Reflektif oleh Rm. Yudel Neno, Pr. —- —- —-  Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santa Filomena Mena menyelenggarakan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda; 28 Oktober 2024, di lokasi depan SMAK.

Sumpah Pemuda

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Pasca menyelenggarakan beberapa mata lomba dalam Bulan Bahasa Nasional, Oktober 2024, sebagai manifestasi memperingati Hari Sumpah Pemuda, hari ini, 28 Oktober, berhimpun bersama guna menyelenggarakan upacara peringatan.

Para Guru dan Siswa antusias mengikuti upacara, yang dipimpin langsung oleh Kepala SMAK Santa Filomena Mena.

Soegondo Djojopoespito (Ketua Kongres Pemuda II):
“Dengan persatuan kita menjadi kuat. Sumpah Pemuda adalah lambang persatuan Indonesia yang menandakan bahwa bangsa ini siap untuk mencapai kemerdekaannya.”

Kepala SMAK Santa Filomena Mena; Rm. Sebedeus Nahas, Pr, di hadapan para Guru dan Siswa-Siswi, Dirinya menegaskan tentang pentingnya memiliki dan membathinkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang tampak melalui kecintaan terhadap Bahasa, Tanah Air dan Bangsa Indonesia.

“Saudara-Saudari terkasih, para Guru, dan Siswa-Siswi SMAK Santa Filomena Mena yang Saya banggakan. Hari ini kita berdiri di sini untuk memperingati momen penting dalam sejarah Bangsa kita yaitu Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda bukan hanya sebuah peristiwa, tetapi sebuah pengingat bahwa kita semua memiliki Satu Bahasa, Satu Bangsa, dan Satu Tanah Air. Di hadapan para Pemuda seperti kalian, Saya percaya bahwa semangat persatuan yang sama kuatnya hidup dalam diri kita semua. Melalui pendidikan dan dedikasi yang kita jalani di sini, kita teruskan warisan perjuangan para pemuda terdahulu untuk mencintai dan membangun bangsa kita dengan kerja keras, disiplin, dan cinta kasih. Marilah kita jadikan semangat Sumpah Pemuda ini sebagai landasan dalam belajar, bekerja, dan melayani; membangun masa depan Indonesia yang lebih baik dan memajukan sekolah kita tercinta, SMAK Santa Filomena Mena. Terima kasih.” Tuhan memberkati. Demikian; diungkapkan oleh Kepala SMAK Filomena; Pastor yang akrab disapa Rm. Dius ini.

Syukur kepada Tuhan bahwa Bangsa Indonesia menetapkan setiap Bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Penetapan ini, tenti berdasarkan sejarah yang terukir sejak 1928, di mana para Pemuda bersumpah; mengatakan sikap Berbahasa, berbangsa dan bertanah air satu.

Sartono Kartodirdjo (Sejarawan):
“Sumpah Pemuda adalah titik balik dalam sejarah Indonesia yang memperlihatkan kesadaran bangsa yang tinggi dalam menanggalkan perbedaan demi mencapai tujuan yang sama.”

Maka jelas bahwa Bulan Bahasa Nasional ini sama sekali tidak dapat terlepas atau dilepaskan dari Hari Sumpah Pemuda. Itu berarti makna penting Hari Sumpah Pemuda, merupakan spirit utama dalam Bulan Bahasa Nasional ini.

Menariknya ialah pada Bulan Bahasa Nasional ini, banyak Sekolah menyelenggarakan berbagai mata lomba. Salah satunya ialah SMAK Santa Filomena Mena. Dengan demikian, perlu ditegaskan bahwa bagi SMAK Santa Filomena Mena, momen memperingati Hari Sumpah Pemuda merupakan suatu kenyataan yang memacu niat belajar dan niat menggapai prestasi, serta merupakan penegasan yang sepadan terhadap prestasi-prestasi yang telah diraih oleh SMAK Santa Filomena Mena, selama ini.

Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia):
“Sumpah Pemuda menunjukkan tekad para pemuda untuk bersatu, yang menjadi dasar perjuangan kita selanjutnya. Sumpah itu adalah jiwa kebangsaan kita.”

Kontribusi Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda bagi Prestasi Siswa-Siswi SMAK Santa Filomena Mena, ialah memberikan perspektif mengenai pentingnya bahasa dan peran Sumpah Pemuda dalam meningkatkan semangat kebangsaan serta mendorong prestasi siswa.

Bulan Bahasa Nasional diperingati setiap Oktober sebagai momen refleksi mengenai peran bahasa dalam mempersatukan bangsa. Perayaan ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia karena mencetuskan kesatuan bangsa melalui bahasa. Melalui Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia berikrar untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, yakni Bahasa Indonesia. Sejarawan dan ahli budaya, seperti Anhar Gonggong, menekankan bahwa Sumpah Pemuda tidak hanya memperkuat identitas nasional tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda (Anhar Gonggong, Sejarah Pergerakan Nasional).

Dalam konteks pendidikan, Bulan Bahasa Nasional menjadi ajang bagi siswa-siswi untuk mengekspresikan diri dalam bahasa yang baik dan benar. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli bahasa, Gorys Keraf, yang menyatakan bahwa bahasa adalah cerminan budi pekerti bangsa (Gorys Keraf, Komposisi). Oleh karena itu, peringatan Bulan Bahasa dapat menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yang sesuai dengan norma kebahasaan. Selain itu, program seperti lomba pidato dan karya tulis ilmiah dapat mendorong kreativitas siswa.

Di SMAK Santa Filomena Mena, peringatan Bulan Bahasa dirayakan melalui berbagai kegiatan yang mengasah kemampuan berbahasa siswa. Kegiatan ini meliputi lomba debat, pidato, dan menulis cerpen. Menurut Kepala Sekolah, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa sekaligus memupuk kecintaan terhadap bahasa nasional. Literasi yang baik dianggap sebagai salah satu fondasi penting dalam keberhasilan pendidikan. Para pakar pendidikan sepakat bahwa literasi bahasa merupakan dasar yang penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa di berbagai bidang (Gorys Keraf, Komposisi).

Sumpah Pemuda juga memberikan inspirasi bagi para siswa untuk berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, seperti persatuan dan kesatuan, mampu memotivasi siswa untuk saling mendukung dan bekerja sama. Ahli pendidikan Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga membangun karakter bangsa (Ki Hadjar Dewantara, Pemikiran Tentang Pendidikan). Oleh karena itu, semangat kebersamaan yang diciptakan dari peringatan Sumpah Pemuda dapat menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis. Lingkungan yang positif akan berdampak pada semangat belajar siswa.

Kontribusi Sumpah Pemuda bagi siswa tidak hanya terlihat dari aspek bahasa, tetapi juga nilai-nilai moral yang dibawa. Para siswa SMAK Santa Filomena Mena diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, gotong royong, dan saling menghargai. Para guru di sekolah tersebut menekankan bahwa nilai-nilai ini penting untuk kesuksesan siswa di masa depan. Berdasarkan pendapat ahli sosiologi Emile Durkheim, moralitas adalah pondasi utama dalam kehidupan sosial yang harmonis (Emile Durkheim, Moral Education). Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis Sumpah Pemuda diharapkan mampu membentuk generasi yang berkarakter kuat.

Peringatan Bulan Bahasa di SMAK Santa Filomena Mena juga bertujuan untuk meningkatkan rasa bangga terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Rasa bangga ini penting sebagai landasan untuk mencintai dan melestarikan bahasa daerah serta bahasa nasional. Linguistikawan Edward Sapir berpendapat bahwa bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan (Edward Sapir, Language: An Introduction to the Study of Speech). Bahasa Indonesia adalah bagian dari identitas bangsa yang harus dijaga oleh generasi muda. Oleh karena itu, siswa diajak untuk menghargai keberagaman bahasa sebagai bagian dari kekayaan budaya.

Selain itu, bahasa memiliki peran penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Menurut ahli pendidikan Daniel Goleman, bahasa adalah sarana penting untuk mengembangkan empati dan kecerdasan emosional (Daniel Goleman, Emotional Intelligence). Melalui kegiatan berbahasa seperti diskusi dan debat, siswa dilatih untuk memahami sudut pandang orang lain. Hal ini akan membangun rasa empati yang tinggi di antara siswa. Dengan kecerdasan emosional yang baik, siswa akan lebih mampu menghadapi tantangan di lingkungan belajar.

Dalam kegiatan Bulan Bahasa, siswa juga diajak untuk mengenal tokoh-tokoh perjuangan bahasa dan kemerdekaan. Pengenalan ini dilakukan melalui pembacaan sejarah dan biografi tokoh nasional. Para ahli sejarah, seperti Nugroho Notosusanto, menekankan pentingnya mengenal sejarah untuk membentuk jati diri bangsa (Nugroho Notosusanto, Sejarah Indonesia).Mengenal tokoh-tokoh ini membantu siswa memahami arti penting perjuangan bahasa dan kemerdekaan. Ini mendorong siswa untuk menghargai jasa para pahlawan dan merasa bangga sebagai bangsa Indonesia..

Siswa SMAK Santa Filomena Mena didorong untuk mengikuti berbagai perlombaan bahasa yang dapat meningkatkan prestasi akademik mereka. Dalam konteks ini, kompetisi bahasa seperti olimpiade sastra dapat memperkaya wawasan siswa mengenai bahasa Indonesia. Menurut ahli pendidikan, kompetisi adalah salah satu metode efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa (Ki Hadjar Dewantara, Pemikiran Tentang Pendidikan). Selain memperkaya pengetahuan, kompetisi ini juga melatih keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Prestasi yang diraih dalam bidang bahasa dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus belajar.

Peringatan Sumpah Pemuda juga membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan siswa. Semangat ini menjadi pendorong bagi mereka untuk berkontribusi dalam membangun bangsa. Ahli pendidikan nasionalis John Dewey menyatakan bahwa pendidikan harus bertujuan untuk menciptakan warga negara yang baik dan sadar akan kewajibannya (John Dewey, Democracy and Education). Dengan semangat nasionalisme, siswa akan lebih peduli terhadap permasalahan sosial di sekitar mereka. Ini merupakan modal penting bagi mereka untuk berperan aktif dalam masyarakat.

Nilai persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda sangat relevan bagi kehidupan siswa di sekolah. Kebersamaan antar siswa sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Menurut Emile Durkheim, solidaritas sosial adalah dasar dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis (Emile Durkheim, The Division of Labour in Society). Di sekolah, nilai persatuan ini dapat dilihat dari kegiatan belajar kelompok dan kerja sama dalam berbagai proyek. Hal ini tidak hanya membantu prestasi siswa tetapi juga membangun karakter mereka.

Pentingnya bahasa dalam perkembangan akademik juga terlihat dari pemahaman konsep-konsep yang sulit. Bahasa yang baik akan membantu siswa dalam memahami dan menganalisis materi pelajaran dengan lebih efektif. Ahli linguistik Noam Chomsky menekankan bahwa kemampuan berbahasa mempengaruhi cara berpikir seseorang (Noam Chomsky, Language and Mind). Dengan bahasa yang baik, siswa lebih mudah memahami pelajaran dan mencapai hasil akademik yang optimal. Ini juga membantu mereka dalam mengekspresikan pendapat secara jelas dan logis.

Kegiatan Bulan Bahasa juga mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan bahasa dan budaya. Melalui kegiatan ini, siswa di SMAK Santa Filomena Mena diajak untuk mengenal berbagai bahasa daerah. Hal ini sejalan dengan pandangan Sapir yang menyatakan bahwa bahasa mencerminkan keragaman budaya (Edward Sapir, Language). Pemahaman ini penting untuk mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan di masyarakat. Dengan memahami berbagai bahasa, siswa dapat menghargai keragaman dan memperkuat persatuan.

Bulan Bahasa Nasional juga mengajarkan pentingnya penggunaan bahasa yang sopan dan sesuai kaidah. Pemakaian bahasa yang baik dapat memperkuat komunikasi dan mencegah kesalahpahaman. Ahli bahasa Einar Haugen berpendapat bahwa bahasa yang efektif harus jelas dan dapat dipahami oleh lawan bicara (Einar Haugen, The Ecology of Language). Hal ini penting bagi siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungan akademik dan sosial. Dengan demikian, mereka dapat menyampaikan ide dan informasi dengan lebih efektif.

Secara keseluruhan, Bulan Bahasa Nasional dan Sumpah Pemuda memberikan kontribusi positif bagi prestasi

 

Yudel Neno 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar