:: 62 8000 xxx mading@mading.ciuss
Info Sekolah
Selasa, 15 Okt 2024
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
28 Mei 2024

Curah Pikir Kritis Lembaga

Sel, 28 Mei 2024 Dibaca 44x Pendidikan

Menyadur Pemikiran Filsuf Jerman Habermas tentang Komunikasi Intersubyektif sekaligus merupakan titik kritik terhadap konsep etis subyektivisme

Habermas mengeritik ratio praktis Immanuel Kant, yang mengesahkan subyek monogal sebagai penentu segalanya. Tidak ada kompromi dengan subyek lain, pokoknya harus. Titik.

Habermas berangkat ke satu ratio yang lebih maju yakni ratio komunikatif. Namun syarat sebelum terbentuknya ratio komunikatif ini adalah ratio prosedural. Di dalam ratio prosedural, prosedur-prosedur yang dipakai diakui secara intersubyektif dan bukan subyek monologis. Terjadi komunikasi timbal-balik antar sesama subyek.

Komunikasi timbal balik dalam proses inilah yang dinamakan ratio komunikatif. Menurut Habermas, dalam suatu konsensus, orang tidak bisa hanya memberi alasan-alasan rational terhadap norma yang ditetapkan perspektif subyek monogal. Melainkan dalam menetapkan sebuah norma, harus melegetimasinya secara intersubyektif. Artinya, sampai norma itu dihasilkan dan ditetapkan merupakan hasil dari ratio komunikatif, yang melibatkan setiap subyek. Inilah yang dinamakan oleh Habermas dengan istilah diskursus praktis.

 

oleh

RD. Yudel Neno (Pengampuh Mata Pelajatan Doktrin dan Moral Kristiani dan Kitab Suci pada SMAK Santa Filomena Mena)

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar