Puisi ini ditulis oleh Pak Lexy Bukifan dan Pak Yerem Banusu (Guru SMAK Santa Filomena Mena). Ditulis untuk mengenang Hari Guru Nasional yang bertepatan dengan Hari PGRI pada 25 November 2024.
Di sudut sunyi ruang kelas yang sederhana,
Kau bawa cahaya, terang di gulita,
Dalam genggammu pena, bukan pedang perang,
Namun tulisanmu tajam, membelah kelam panjang.
Engkaulah penabur benih di ladang jiwa,
Menyirami dahaga ilmu di dada muda,
Dalam lirih nasihatmu yang penuh makna,
Tumbuh pohon harapan, rindang ke angkasa.
Tak kau tuntut emas, tak harap mahkota,
Hanya ingin melihat muridmu menjelma,
Menjadi insan yang bijak dan mulia,
Penopang bangsa, pewaris pertiwi tercinta.
Wajahmu mungkin renta, penuh garis waktu,
Namun cahaya matamu tetap seperti dulu,
Menyimpan kasih yang tulus, sabar tanpa ragu,
Menuntun kami melangkah ke jalan yang baru.
Oh, Guru, pahlawan di balik tirai senja,
Namamu akan kekal dalam setiap asa,
Setiap ilmu yang kau tanam di dada kami,
Adalah pusaka abadi, warisan tak terperi.
Bersujud kami di hadapan baktimu,
Mengenang setiap detik pengorbananmu,
Engkau adalah lentera di malam gulita,
Guru, pahlawan bangsa, penjaga pertiwi kita.
Tinggalkan Komentar