Leo Tolstoy, Seorang Novelis dan Filsuf Rusia, memiliki pandangan mendalam tentang Tuhan yang berkembang sepanjang hidupnya. Pada awal kariernya, Tolstoy dipengaruhi oleh keyakinan Ortodoks Rusia, tetapi kemudian mengalami krisis spiritual dan memulai pencarian mendalam akan makna hidup dan Tuhan. Dalam fase selanjutnya, pandangannya tentang Tuhan lebih dipengaruhi oleh ajaran etika dan spiritualitas Kristen yang sederhana, yang menolak ritual dan dogma gereja.
Berikut adalah beberapa pemikiran utama Tolstoy tentang Tuhan:
Bagi Tolstoy, Tuhan adalah perwujudan dari cinta dan kebaikan. Ia percaya bahwa pemahaman manusia tentang Tuhan harus berdasarkan cinta tanpa syarat kepada sesama manusia. Ia menganggap bahwa kasih adalah jalan menuju pemahaman akan Tuhan.
Tolstoy sangat kritis terhadap Gereja Ortodoks Rusia. Menurutnya, gereja telah menyimpang dari ajaran asli Yesus Kristus dengan memusatkan perhatian pada ritual, dogma, dan hierarki kekuasaan, daripada pada cinta dan kebajikan sejati. Ia merasa bahwa gereja cenderung mempolitisasi dan memanipulasi keyakinan manusia.
Tolstoy percaya bahwa Tuhan dapat ditemukan melalui praktik ajaran moral Yesus Kristus yang sederhana, seperti ajaran tentang cinta, pengampunan, dan non-kekerasan. Buku Tolstoy berjudul The Kingdom of God is Within You (Kerajaan Allah Ada di Dalam Dirimu) mencerminkan pandangannya bahwa Tuhan tidak ditemukan dalam institusi eksternal, tetapi di dalam hati manusia.
Tolstoy sangat percaya bahwa Tuhan menuntut manusia untuk hidup dalam kedamaian dan tanpa kekerasan. Pandangan ini banyak terinspirasi dari khotbah Yesus tentang memaafkan musuh dan tidak melawan kejahatan dengan kekerasan. Tolstoy menolak konsep perang dan hukuman mati, serta menekankan pentingnya hidup damai sebagai wujud keyakinan kepada Tuhan.
Dalam bukunya Confession, Tolstoy menceritakan pergumulannya tentang eksistensi dan menemukan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber makna hidup. Ia percaya bahwa hanya dengan memahami hubungan kita dengan Tuhan, kita bisa memahami tujuan dan makna hidup kita.
Secara keseluruhan, Tolstoy melihat Tuhan sebagai sumber moralitas, cinta, dan kebenaran, dan menolak aspek-aspek formal dan institusional dari agama yang menurutnya menyimpang dari pesan spiritual yang sejati.
Oleh Yudel Neno
Tinggalkan Komentar