:: 62 8000 xxx mading@mading.ciuss
Info Sekolah
Selasa, 04 Feb 2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
  • Selamat Datang Di Website Resmi SMAK Filomena Mena
6 Desember 2024

Pentingnya Mata Pelajaran Matematika bagi Peserta Didik: Tantangan dan Peluang di Tengah Kemudahan Media Sosial

Jum, 6 Desember 2024 Dibaca 39x

FilomenaSMAK.sch.id – oleh Emiliana Pailasa, S.PdGuru Mata Pelajaran Matematika – Pentingnya Mata Pelajaran Matematika bagi Peserta Didik: Tantangan dan Peluang di Tengah Kemudahan Media Sosial

Di sebuah ruang kelas pada suatu pagi, seorang guru matematika mencoba menjelaskan konsep persamaan kuadrat. Di barisan belakang, beberapa siswa sibuk membuka ponsel mereka, terpaku pada layar yang menampilkan video pendek dan meme lucu dari media sosial. Adegan ini mungkin sudah menjadi pemandangan biasa di era digital ini. Namun, di balik situasi ini tersimpan tantangan dan peluang besar yang harus dijawab oleh dunia pendidikan, terutama dalam mengajarkan mata pelajaran seperti matematika.

Narasi: Ketidakpedulian atau Ketertarikan yang Tersembunyi?

Matematika seringkali dianggap sebagai momok oleh sebagian besar siswa. Mereka merasa terasing dengan angka, rumus, dan logika yang terkesan kaku dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Dalam satu sesi kelas tambahan, seorang siswa mengungkapkan, “Kenapa kita harus belajar aljabar, toh tidak ada hubungannya dengan apa yang saya lihat di TikTok atau Instagram.” Pernyataan ini mencerminkan tantangan utama: bagaimana mata pelajaran matematika dapat tetap relevan di tengah derasnya arus informasi yang lebih menarik dari media sosial.

Namun, di sisi lain, terdapat banyak siswa yang justru menemukan inspirasi matematika dari platform digital. Mereka mengikuti kanal YouTube pendidikan yang kreatif dan interaktif, sehingga mampu memahami materi dengan lebih baik. Narasi ini menunjukkan bahwa, meskipun media sosial sering menjadi distraksi, ia juga dapat menjadi alat bantu yang kuat untuk mendukung pembelajaran, terutama matematika.

Eksposisi: Tantangan yang Menghadang

  1. Distraksi Digital
    Kemudahan akses media sosial telah menjadi gangguan utama bagi konsentrasi siswa. Mereka cenderung lebih tertarik pada konten yang bersifat instan dan menghibur dibandingkan dengan proses belajar yang membutuhkan fokus dan kerja keras. Akibatnya, kemampuan berpikir kritis dan problem-solving yang diajarkan melalui matematika menjadi terabaikan.
  2. Minimnya Relevansi Kontekstual
    Matematika seringkali diajarkan dengan pendekatan tradisional yang tidak mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membuat siswa merasa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang abstrak dan tidak aplikatif, terutama di era digital yang lebih banyak menggunakan konten visual dan interaktif.
  3. Kurangnya Inovasi dalam Pengajaran
    Sebagian besar pengajaran matematika masih menggunakan metode ceramah dan latihan soal yang monoton. Guru jarang memanfaatkan teknologi atau media sosial untuk menghadirkan matematika secara menarik dan kontekstual.

Peluang yang Tersedia

  1. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Alat Belajar
    Platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok dapat dimanfaatkan untuk membuat konten matematika yang menarik. Misalnya, membuat video pendek tentang trik matematika, pengaplikasian matematika dalam kehidupan nyata, atau animasi interaktif yang menjelaskan konsep sulit. Dengan pendekatan ini, matematika tidak lagi dipandang membosankan tetapi justru menghibur dan relevan.
  2. Pengembangan Aplikasi Edukasi
    Media sosial dan teknologi juga membuka peluang untuk menciptakan aplikasi belajar matematika yang berbasis gamifikasi. Siswa dapat diajak untuk menyelesaikan soal matematika dalam bentuk permainan yang menyenangkan, seperti kuis atau tantangan daring.
  3. Integrasi Matematika dengan Kehidupan Nyata
    Guru dapat menggunakan media sosial untuk mengaitkan konsep matematika dengan fenomena sehari-hari. Contohnya, menghitung statistik jumlah like dan komentar di media sosial sebagai bahan ajar statistik, atau membuat perhitungan sederhana dari data yang ada di tren media sosial.
  4. Kolaborasi Global
    Melalui media sosial, siswa dapat terhubung dengan komunitas pembelajar di seluruh dunia. Mereka dapat mengikuti webinar, diskusi kelompok, atau tantangan matematika tingkat internasional yang diadakan secara daring.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan

Mata pelajaran matematika tetap memiliki posisi yang sangat penting dalam membentuk cara berpikir logis, analitis, dan problem-solving pada peserta didik. Namun, tantangan berupa gangguan media sosial tidak bisa diabaikan. Sebaliknya, media sosial harus dilihat sebagai peluang untuk memperbarui metode pengajaran, menjadikannya lebih menarik dan relevan bagi generasi digital.

Sebagaimana matematika mengajarkan kita untuk mencari solusi dari permasalahan, dunia pendidikan juga harus mampu menemukan solusi kreatif untuk menjawab tantangan zaman. Dengan memadukan cipta, rasa, dan karsa dalam pembelajaran matematika, kita tidak hanya akan menghasilkan siswa yang cerdas, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masa depan. Media sosial bukan ancaman, melainkan jembatan menuju pembelajaran yang lebih bermakna.

 

Penulis : Emiliana Pailasa, S.Pd

Editor : Yudel Neno, Pr

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar